SESI-7 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
MATA KULIAH KODE ETIK PROFESI
PRODI SAINS KOMUNIKASI
By: Himawan Dwiatmodjo, S.H., LLM.
"Jika kau tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kau akan merasakan perihnya kebodohan." (Imam Syafi'i)
Pengertian dan Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah
Rumusan ini bermula dari ceramah K.H. Faqih Usman dalam Kursus Pimpinan Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1961, dengan judul: “Apa sih Muhammadiyah itu?”
Kemudian oleh Pimpinan Pusat dimusyawarahkan bersama-sama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (HM. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R. Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Afandi)
Sesudah itu disempurnakan oleh suatu Tim yang antara lain, terdiri dari: KH. Moh.Wardan, Prof. KH. Farid Ma’ruf, M. Djarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy; kemudian turut membahas pula Prof.H. Kasman Singodimejo SH, dan pemrakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
Hasil rumusan selanjutnya dibahas dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah di Ponorogo tahun 1962
Rumusan selanjutnya disahkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 (Muktamar Setengah Abad) pada akhir tahun 1962 di Jakarta
Pengesahan ini merupakan di akhir kepemimpinan Kolonel H.M. Yunus Anis selaku Ketua PP Muhammadiyah
Fungsi dan Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai Asy Syakhsiyyah atau jati dirinya secara utuh. Adapun tiga predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan:
Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan
yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Matan (Teks) Kepribadian Muhammadiyah
Apakah Muhammadiyah Itu?
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan merupakan “Gerakan Islam”. Maksudnya dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua hal yaitu perseorangan dan masyarakat.
Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama atau perseorangan terbagai menjadi 2, yaitu:
Kepada yang telah Islam bersifat Tajdid (pembaruan). Artinya mengembalikan kepada ajaran Islam yang murni
Kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam
Adapun dakwah yang kedua kepada masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan. Semua dilaksanakan dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap ridla Allah SWT semata
DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
Hidup manusia bermasyarakat.
Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
SIFAT MUHAMMADIYAH
Menilik:
(a) Apakah Muhammadiyah itu,
(b) Dasar amal usaha Muhammadiyah dan
(c) Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah,
maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.
Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
(Keputusan Muktamar ke 35)
Kepribadian Muhammadiyah, https://muhammadiyah.or.id/kepribadian-muhammadiyah/
Kepribadian Muhammadiyah, https://myklass-fkik.umy.ac.id/mod/resource/view.php?id=59212