PHIWM

Kehidupan Dalam Berbisnis




By: Himawan Dwiatmodjo, S.H., LLM.


"Jika kau tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kau akan merasakan perihnya kebodohan." (Imam Syafi'i)

Bisnis

Bisnis, usaha, atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.


Dalam ekonomi kapitalis, di mana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit atau keuntungan serta meningkatkan kemakmuran para pemilik dan stakeholder-nya. Baik pemilik maupun karyawan dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun, tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, di mana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.


Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Namun definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

PHIWM-Kehidupan dalam berbisnis

PHIWM-Kehidupan dalam mengembangkan profesi

A. Pemahaman

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah  adalah seperangkat  nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola bagi tingkah laku  warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat utama yang diridloi Allah SWT.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah  merupakan  pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan  dan  teknologi,  dan  mengembangkan  seni  dan  budaya  yang  menunjukkan  perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).


B. Landasan dan Sumber

Landasan dan sumber Pedoman  Hidup Islami Warga Muhammadiyah  ialah Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan pengembangan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) yang berlaku dalam Muhammadiyah, seperti; Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup  Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.


C. Kepentingan

Warga Muhammadiyah dewasa ini memerlukan pedoman kehidupan yang  bersifat  panduan dan pengkayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari, Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi antara lain :

Kepentingan  akan adanya  Pedoman  yang dijadikan  acuan bagi segenap anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari Keyakinan Hidup Islami Dalam Muhammadiyah  yang menjadi amanat Tanwir Jakarta 1992 yang lebih merupakan  konsep filosofis.

Perubahan-perubahan  sosial-politik  dalam kehidupan nasional di era reformasi yang menumbuhkan  dinamika  tinggi dalam  kehidupan  ummat dan bangsa  serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah,  yang memerlukan pedoman bagi warga dan Pimpinan Persyarikatan bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan itu.

Perubahan-perubahan  alam pikiran  yang cenderung  pragmatis  (berorientasi  pada nilai guna semata), materialistis (berorientasi pada kepentingan materi semata), dan hedonistis (berorientasi  pada pemenuhan  kesenangan  duniawi) yang menumbuhkan  budaya inderawi (kebudayaan  duniawi  yang  sekular)  dalam  kehidupan  modern  abad  ke-20  yang  disertai dengan gaya hidup modern memasuki era baru abad ke-21.

Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan serba milintasi) yang dibawa oleh globalisasi (proses- proses hubungan-hubungan  sosial-ekonomi-politik-budaya yang membentuk  tatanan  sosial yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan bangsa.

Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah  karena berbagai faktor (internal dan eksternal)  yang memerlukan  standar  nilai dan norma yang jelas dari Muhammadiyah sendiri.


D. Sifat

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Memiliki beberapa sifat/kriteria sebagai berikut :


E. Tujuan

Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terbentuknya masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.


F. Kerangka

Materi  Pedoman   Hidup   Islami  Warga   Muhammadiyah   dikembangkan   dan  dirumuskan   dalam kerangka sistematika sebagai berikut :