By: Himawan Dwiatmodjo, S.H., LLM.
"Jika kau tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kau akan merasakan perihnya kebodohan." (Imam Syafi'i)
Cara belajar dan mengajar pada mata kuliah ini yaitu dosen menyajikan materi perkuliahan, sebelum perkuliahan, mahasiswa mempelajari materi dan suplemen atas bahasan setiap pertemuan. Pada saat sesi perkuliahan di kelas, Dosen mempersilahkan mahasiswa untuk mendalami materi/ bahan perkuliahan yang telah disajikan Dosen, dengan cara bertanya, mendiskusikan, serta mengkritisi fenomena yang ada.
Cybergogy adalah metode pembelajaran yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial siswa. Ciri-ciri cybergogy antara lain:
Menggunakan media teknologi digital
Bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial mahasiswa
Dapat diterapkan dalam penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Menciptakan proses belajar dan mengajar dalam keadaan konsep yang baru
Mendorong para pembelajar untuk terlibat dalam lingkungan belajar dalam jaringan
Kata "cyber" berarti sesuatu yang berhubungan dengan internet, komputasi modern, dan teknologi. Sedangkan "gogy" muncul karena penggunaan internet dan teknologi komputasi secara luas oleh pelajar untuk memperoleh informasi dan pengetahuan.
Suplemen Perkuliahan
Sholat dahulu sebelumnya (bila waktunya).
Awali dengan berdoa.
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan“. [QS. Thâhâ/20:114]
Telat maksimal 15 menit setelah dosen tiba dikelas. tidak diperkenankan masuk kelas bagi yang terlambat.
Hadir perkuliahan minimal 75% (12 kehadiran dari 16 kali pertemuan), bila kurang tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester.
Jika melewati toleransi, dianggap tidak ada niat baik untuk kuliah, tidak ada nilai di matakuliah ini, serta bila perkuliahan ini dianggap membuang waktu, sebaiknya tidak usah kuliah matakuliah ini saja sekalian.
Mengambil posisi yang dekat dengan Dosen.
Dalam kisah tersebut diceritakan,
فجلس إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأسند ركبتيه إلى ركبتيه
“Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah”
Jibril menempelkan lutut beliau dengan lutut Nabi. Ini menunjukkan beliau mengambil posisi duduk yamg sangat dekat dan juga menghadap kepada Nabi yang akan menyampaikan ilmu. Dengan posisi demikian beliau bisa menyimak dengan seksama ilmu yang disampaikan dan mendapat faidah yang lengkap. Inilah di antara adab dalam menuntut ilmu, yaitu mengambil posisi yang dekat dengan Dosen yang akan mengajarkan ilmu.
Untuk mahasiswa pria, memakai baju berkerah, celana panjang yang baik, bersepatu yang baik. Bukan (a) kaos berkerah, (b) kaos oblong dengan jas, (c) hoodi, (d) jaket, (e) rompi.
Posisi duduk:
2 baris didepan mahasiswa, dibelangkanya mahasiswi, atau
sisi kanan mahasiswa, sisi kiri mahasiswi, atau sebaliknya.
Mencatat sesi perkuliahan
قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ
“Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Tidak memakai topi, mengobrol, makan dan minum, menggunakan handphone/ laptop selain yang berhubungan dengan materi perkuliahan, memakai earpiece/ earphone, dan berceletuk.
Angkat tangan untuk meminta berbicara, bertanya atau berpendapat.
Tidur pada perkuliahan = tidak menghormati Dosen & mahasiswa yang hadir, baiknya tidurlah di luar kelas.
Menyukai, dengarkan dan pahami materi perkuliahan.
كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ
“Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau Orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Nilai diambil dari gsheet yang tersedia, komponen penilaian yaitu:
Ujian Tengah Semester 20 %
kehadiran 20%
Ujian Akhir Semester 30%
Tugas kuliah 30%
Akhiri majelis ilmu dengan berdoa
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu.
Lupaan, dosen sudah mengeshare konten, namun tidak di akses
Enggan mencatat, biasanya dimeja hanya ada handphone
Minat membaca kurang, padahal membaca itu merupakan vitamin dalam berfikir kritis
Enggan berpendapat dan berdiskusi, berfikir kritis dimulai dari sini
Tujuan sekolah Playgroup dan TK adalah bermain, mengenal lingkungan , sosial interaksi,
SD mereka diajari kemampuan menghafal, kemampuan berhitung, dan kemampuan linguistik atau bahasa.
SMP dia akan berpikir mengenai benar dan salah. Mengenal dirinya adalah siapa. Mengenal buruk dan baik itu siapa. Moral itu mulai diajari di SMP secara tegas.
SMA dia akan mulai segmentasi mengenal dia mau cita-cita apa, mengenal fisika itu apa, mengenal gimana cara dunia bekerja.
Kuliah kalian akan diajari gimana cara menghasilkan uang itu kuliah. Kalau kalian sudah diajari di STM maka kalian bisa langsung kerja. Setelah itu kalian bekerja
Kamu boleh kuliah S2 kalo tujuannya mau memeprbaiki pola pikir. S2 tujuannya itu pola pikir. Ketika kalian sudah mendapatkan uang atau ketika mendapatkan ilmu, tapi kalian mentok pola pikirnya. Jadi S2 itu tujuannya memperbaiki pola pikir. Sejauh mana pola pikir kita perlu di-upgrade? Apakah harus di-upgrade dengan soft course? Kalau memang di-upgrade dengan soft close penting kayak kita ikut belajar lagi HQA itu kalian kalian nonton Malaka sudah cukup. Oke. Ada orang di luar sana yang merasa enggak cukup dengan hanya belajar dari YouTube dan buku. Mereka perlu diajarin maka mereka daftar S2.
Terus kenapa orang daftar S3? Karena mereka merasa ada masalah di people. Orang-orang yang daftar S3 secara beneran itu ada dua arti.
Orang yang pengin haus jabatan. Karena di Indonesia itu kalau mau dianggap pejabat keren harus punya gelar doktor. Makanya banyak jurnal predator.
Yang kedua pengin ngajar. Makanya syarat S3 itu adalah menulis. Jadi kalau kalian S1 pengin daftar S2, pilihan kalian cuma tiga. Kalau kalian berdedikasi penuh dengan akademik, langsung aja dari S1 ke S2 endingnya menjadi pengajar, teacher, lecturer.
Kalau kalian pengin menjadi praktisi atau pekerja, kalian kerja dulu dari S1 PR graduate, kerja berbisnis your choice baru kuliah lagi S2 dan S2 enggak ada batasan umur.
Yang menghancurkan manusia:
yang pertama adalah ego. Ego tinggi sekali. Maka di gym ada yang namanya ego lifting. Kalau di dunia hidup egonya besar sekali. Dia butuh pembuktian kepada kalayak bahwa dia itu sukses, bahwa dia adalah orang pintar. Maka dia akan melakukan segalanya supaya dia terlihat publik itu keren, terlihat pintar. Itu ego. Orang sudah termakan ego akan dibutakan apapun.
Yang kedua yang menghancurkan manusia adalah ketika ambisinya lebih besar daripada dirinya maka dia akan dibutakan sama ambisi tersebut. Dan akhirnya dia hidup dari ambisi. Manusia diperbudak sama ambisi sampai enggak ada endingnya dan akhirnya mati dan menjadi tanah dari ambisinya.Dan ketika dia tua dia sadar bahwa dia sudah tua. Dia umur 60 dan dia tidak telat untuk mengulang waktunya karena dia tidak berbudak ambisi. Ambisi itu sangat bahaya bro. Dan manusia tuh hancur ego ambisi.
yang ketiga adalah hancur karena mimpinya. Mimpi itu kadang akan gimana ya? Kayaknya manusia hidup dari mimpi enggak? Hm. Mimpi itu angan-angannya enggak bisa dicapai, Pak. angan-angan yang bisa dicapai itu namanya cita-cita. Goal. Mimpi itu hope. Hope itu unlimited dan enggak bisa dicapai. Mimpi kalau bisa dicapai itu namanya cita-cita, Pak. Dan cita-cita tuh bisa diukur dan akhirnya menjadi ambisi, Pak. Dan ambisi berbudakmu menjadi ego, Pak. Dan itulah tujuan kalian belajar supaya kalian bisa membedakan mana ego, mana ambisi, dan mana mimpi. Loh, tapi bermimpi itu penting?. Betul. Bermimpi itu penting sampai kalian tahu bahwa kalian tua dan bentar lagi mati dan kalian enggak bisa memenuhi mimpi itu.
Tujuan kita belajar tuh adaptasi dengan ilmu dan memperbaiki pola pikir. Setidaknya kalau kamu enggak mau S2, iqra, Bro. Baca, Bro, buku, Bro. Buku dibaca yang banyak sehingga pola pikirmu terbentuk. Dan tujuan terakhir ya dari S2 adalah biar kalau kalau ngobrol tuh enggak kentang basa-basimu jelas.
Skill membaca itu mempengaruhi skill basa-basi. Nek buasa-buasimu tol, itu bisa dipastikan Anda kurang membaca gitu loh. Orang-orang pintar tuh jago negosiasi. Orang yang jago negosiasi kemungkinan dealingnya akan tinggi. Jadi, kalau kamu enggak mau S2 minimal tuh belajar dan iqra.
Bodoh itu ngga papa, asal memiliki keinginan untuk belajar. Entah itu belajar dari pengalamanmu, orang lain, kegagalan mu atau dari buku. Yang bahaya itu ketika kamu merasa pinter dan kamu tidak mau belajar. Kegagalan itu hanya milik orang yang Mau stuggle. Tp ketololan hanya milik orang pintar yang tidak mau belajar.
Imam Dzahabi Rahimahulloohu menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi, bahwa ketika masih kecil sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji kepada sebagian ustadz di kampungnya. Sang ustadz mengatakan, "Maju dan cobalah membaca al-Qur'an."
Dia (Sulaim bin Ayyub) pun berusaha semaksimal mungkin untuk membaca al-Fatihah, tetapi tidak bisa karena ada sesuatu pada lidahnya. Sang ustadz lalu bertanya, "Apakah engkau punya seorang ibu?"
"Ya," jawab Sulaim.
"Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur'an dan meraih ilmu agama," tutur sang ustadz selanjutnya. Sulaim menjawab, "Ya, akan saya sampaikan pada ibuku."
Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya, dan sang ibu lalu bermunajat dan berdoa kepada Allah. Setelah itu, Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan lain-lain.
Ketika dia pulang kembali ke kampungnya di Ray sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ternyata ustadznya yang dahulu datang seraya mengucapkan salam kepadanya. Namun, sang ustadz sudah tidak mengenal Sulaim lagi. Tatkala ustadznya mendengar salinan kitab tersebut dan dia tidak paham apa yang sedang dibaca, dia berkomentar, "Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?" Kata Sulaim, "Ingin sekali rasanya saya mengatakan padanya: Jika Anda punya seorang ibu maka mintalah kepada ibu Anda agar mendoakan untuk Anda', tetapi saya malu mengatakan hal itu."
Doa orang tua terutama seorang ibu adalah mustajab (pasti terkabul). Sebab itu, wahai saudaraku penuntut ilmu, janganlah pernah engkau hanya bergantung pada dirimu. Tetaplah engkau memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah kepada orang tuamu agar mendoakan untukmu dalam setiap kebaikan dunia akhirat. Semoga Allah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat bagimu. Aamiin Yaa Robbal'Aalamiin.
[Siyar Alämin Nubala' 34/156-157 oleh Imam Adz-Dzahabi]
Sholat dahulu sebelumnya.
Awali dan akhiri dengan berdoa.
Fokus menuntut ilmu → paham dan dapat membuat produk.
Kamera dinyalakan
Duduk tegak
Tidak memakai topi, mengobrol, makan dan minum, menggunakan handphone dan berceletuk.
Meminta berbicara, bila bertanya atau berpendapat.
Menyukai, dengarkan dan pahami materi perkuliahan.
Telat tidak bisa join, maksimal 30 menit
Hormati forum kelas daring
Nilai diambil dari gsheet yang tersedia
Dipanggil 3 kali tidak ada respon, maka di keluarkan dari perkuliahan
Materi bisa dilihat di laman ini atau www.pencariilmu.hdplawyer.com, harap bisa di bookmark
Informasi perkuliahan akan disampaikan di whatsapp group mahasiswa
S H O W
.