PENCARI ILMU
ETIKA PROFESI
By: Himawan Dwiatmodjo, S.H., LLM.
"Jika kau tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kau akan merasakan perihnya kebodohan." (Imam Syafi'i)
Pembelajaran
Cara belajar dan mengajar pada mata kuliah ini yaitu dosen menyajikan materi perkuliahan, sebelum perkuliahan, mahasiswa mempelajari materi dan suplemen atas bahasan setiap pertemuan. Pada saat sesi perkuliahan di kelas, Dosen mempersilahkan mahasiswa untuk mendalami materi/ bahan perkuliahan yang telah disajikan Dosen, dengan cara bertanya, mendiskusikan, serta mengkritisi fenomena yang ada.
Cybergogy adalah metode pembelajaran yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial siswa. Ciri-ciri cybergogy antara lain:
Menggunakan media teknologi digital
Bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial mahasiswa
Dapat diterapkan dalam penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Menciptakan proses belajar dan mengajar dalam keadaan konsep yang baru
Mendorong para pembelajar untuk terlibat dalam lingkungan belajar dalam jaringan
Kata "cyber" berarti sesuatu yang berhubungan dengan internet, komputasi modern, dan teknologi. Sedangkan "gogy" muncul karena penggunaan internet dan teknologi komputasi secara luas oleh pelajar untuk memperoleh informasi dan pengetahuan.
Pertemuan ke-1 : Pengantar Etika
Pertemuan ke-2 : Etika Profesi
Pertemuan ke-3 : Sertifikasi profesi
Tugas presentasi oleh
Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Profesi, Al musyah birin
Proses dan Skema Sertifikasi Profesi, Ananda grace angeli kolly
Standar Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi, Andhira maryam khamila
Pertemuan ke-4 : Perbedaan akhlak, moral dan etika
Tugas presentasi oleh
Sumber dan Landasan Nilai, ahlak, moral dan etika, Anggi munawar sidqi
Ruang Lingkup dan Penerapan, ahlak, moral dan etika, Aura puspa pramudya
Sifat dan Karakteristik, ahlak, moral dan etika, Buyung jayeng abi wicaksono
Pertemuan ke-5 : Akhlak dalam islam
Tugas presentasi oleh
Akhlak kepada Allah SWT., Cucu septiriyani
Akhlak kepada Rasulullah SAW., Fachra maulidiana anggit
Akhlak kepada Sesama Manusia, Futuh al-faruq
Akhlak kepada Lingkungan, Ikhwanul salim
Pertemuan ke-6 : Profil kader Muhammadiyah berkemajuan
Tugas presentasi oleh
Landasan Teologis dan Ideologis, Kays hiwar
Karakteristik dan Kompetensi Utama, Khopiah situmeang
Peran dan Kontribusi dalam Masyarakat, Meita nockia trosi amy luhur
Pertemuan ke-7 : Kepribadian muhammadiyah
Tugas presentasi oleh
Dasar-dasar Ideologi Kepribadian Muhammadiyah, Muhamad iqbal
Sifat-sifat Utama Kepribadian Muhammadiyah, Muhammad daffa fardilah
Implementasi Kepribadian Muhammadiyah dalam Kehidupan, Putri andini
Tugas presentasi oleh
Prinsip-prinsip Syariah dalam Aktivitas Bisnis, Rizky raya putra prathama
Etika Bisnis Islami dan Tanggung Jawab Sosial, Suci larassati
Pengelolaan Keuangan dan Harta dalam Perspektif Islam, Yudistira anugerah
Pertemuan ke-10 : Pedoman kehidupan islami warga muhammadiyah, kehidupan dalam mengembangkan profesi
Tugas presentasi oleh
Nilai-nilai Islam dalam Pengembangan Profesi, Adam musyafa
Etika Profesi dalam Perspektif Muhammadiyah, Aldi armanda
Tanggung Jawab Sosial dan Kontribusi Profesi, Daffa rifki ramdani
Pertemuan ke-11 : Menjadi manusia pemaaf dan disiplin
Tugas presentasi oleh
Esensi dan Urgensi Pemaafan dan Disiplin, Fikkri haikal
Langkah-langkah Membangun Sikap Pemaaf dan Disiplin, Firmansyah putra
Dampak Positif Pemaafan dan Disiplin dalam Kehidupan, Hafiizh aththaariq
Pertemuan ke-12 : Manusia bermanfaat
Tugas presentasi oleh
Konsep Dasar dan Makna Manusia Bermanfaat, Ilham ardiansyah
Bentuk-bentuk Kontribusi dan Dampak Positif, Maya nur qotimah
Strategi dan Langkah Menjadi Manusia Bermanfaat, Muhammad gaza
Pertemuan ke-13 : Menjadi profesional
Tugas presentasi oleh
Pengembangan Kompetensi dan Keterampilan, Muhammad rizal
Etika Profesional dan Tanggung Jawab, Nyai sutinah
Pengelolaan Diri dan Pengembangan Karir, Saiful bahri
Pertemuan ke-14 : Manajemen organisasi
Tugas presentasi oleh
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi, Salwa nurul safitri
Permasalahan organisasi, Mutiara Satari
Pertemuan ke-15 : Konsep baik buruk dalam islam
Tugas presentasi oleh
Sumber dan Tolok Ukur Kebaikan dan Keburukan, Siti Fauziah
Klasifikasi Perbuatan Baik (Hasanah) dan Buruk (Sayyi'ah), Ixan Ali FIkri Fabain Yudabrata
Kumpulkan tugas kuliah
Tugas berupa : Membuat dan mempresentasikan slide presentasi hal tertentu
membuat slide presentasi 7-13 halaman
mempresentasikan slide presentasi selama 20-30 menit
Ketentuan Pengumpulan tugas :
Mahasiswa mengerjakan secara mandiri
Mahasiswa mengumpulan tugas paling lambat pada Selasa 6 Oktober 2024, jam 17:00 wib (Gform dinonaktifkan), tidak ada permintaan dispensasi setelah batas waktu.
Yang dikumpulkan : input link URL tugas kuliah pada gform. Pastikan file dalam mode general accsess anyone with the link sehingga dosen bisa mengakses file dan memberikan penilaian
Penilaian setelah (1) mengumpulkan dan (2) melakukan presentasi pada waktu yang ditentukan, sesuai pertemuan perkuliahan.
Selesai
Kisi-kisi presentasi dan membuat slidenya yang baik :
Cara Presentasi yang Baik dan Benar Jangan Membaca Sambil Presentasi Kenapa? | Tirta Mursitama
Ikuti 5 Hal Ini Agar Anda Bisa Membuat Slide Presentasi yang Baik dan Benar
Kehadiran dan nilai
Tugas Mahasiswa
Tugas berupa : Membuat dan mempresentasikan slide presentasi hal tertentu
membuat slide presentasi 7-10 halaman
mempresentasikan slide presentasi selama 20-30 menit
Ketentuan Pengumpulan tugas :
Mahasiswa mengerjakan secara mandiri
Mahasiswa mengumpulan tugas paling lambat pada Selasa 6 April 2025, jam 17:00 wib (Gform dinonaktifkan), tidak ada permintaan dispensasi setelah batas waktu.
Yang dikumpulkan : input link URL tugas kuliah pada gform. Pastikan file dalam mode general accsess anyone with the link sehingga dosen bisa mengakses file dan memberikan penilaian
Penilaian setelah (1) mengumpulkan dan (2) melakukan presentasi pada waktu yang ditentukan, sesuai pertemuan perkuliahan.
Selesai
Kisi-kisi presentasi dan membuat slidenya yang baik :
Timbangan Emas Tidak Lebih Berharga Dari Emasnya
Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada guru nya,
Murid : "jika memang benar para guru adalah orang orang pintar!, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang orang kaya raya itu?
Gurunya tersenyum bijaksana, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.
Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".
"Berapa harga emas seberat itu? "
Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,
"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah".
Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepada mu membawa timbangan ini dan ingin menjual nya seharga itu, adakah yang bersedia membeli nya? "
Murid terdiam sejenak!, merasa mulai mendapatkan sedikit pencerahan dari sang guru, lalu ia berkata : "timbangan emas tidak lebih berharga dari emas nya!, saya bisa mendapatkan timbangan ini dengan harga dibawah dua juta rupiah!, mengapa harus membayar sampai 4 milyar? "
Guru menjawab : "Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasi mu, kalian lah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar pengetahuan mu. "
"Jika ada seseorang datang kepada mu membawa sebongkah berlian ditangan kanan nya dan se ember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "ditangan kiri ku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kanan ku ini, tanpa keringat ini, tidak akan ada berlian, maka beli lah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"
"Apakah ada yang mau membeli keringat nya? "
"Tentu tidak."
"Orang hanya akan membeli berlian nya dan mengabaikan keringat nya.
Biarlah kami, para guru menjadi keringat itu, dan kalian lah yang seharusnya menjadi berlian nya. "
Sang murid menangis, ia memeluk guru nya dan berkata : "wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlas nya, kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kepintaran kami, setiap kilau permata kami, ada tetes keringat mu...
Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak pernik dunia ini, mohon jangan lupakan nama kami dalam doa kalian. "....
Sumber: share dari pesan whatsapp
Doa Ibu
Imam Dzahabi Rahimahulloohu menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi, bahwa ketika masih kecil sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji kepada sebagian ustadz di kampungnya. Sang ustadz mengatakan, "Maju dan cobalah membaca al-Qur'an."
Dia (Sulaim bin Ayyub) pun berusaha semaksimal mungkin untuk membaca al-Fatihah, tetapi tidak bisa karena ada sesuatu pada lidahnya. Sang ustadz lalu bertanya, "Apakah engkau punya seorang ibu?"
"Ya," jawab Sulaim.
"Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur'an dan meraih ilmu agama," tutur sang ustadz selanjutnya. Sulaim menjawab, "Ya, akan saya sampaikan pada ibuku."
Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya, dan sang ibu lalu bermunajat dan berdoa kepada Allah. Setelah itu, Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan lain-lain.
Ketika dia pulang kembali ke kampungnya di Ray sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ternyata ustadznya yang dahulu datang seraya mengucapkan salam kepadanya. Namun, sang ustadz sudah tidak mengenal Sulaim lagi. Tatkala ustadznya mendengar salinan kitab tersebut dan dia tidak paham apa yang sedang dibaca, dia berkomentar, "Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?" Kata Sulaim, "Ingin sekali rasanya saya mengatakan padanya: Jika Anda punya seorang ibu maka mintalah kepada ibu Anda agar mendoakan untuk Anda', tetapi saya malu mengatakan hal itu."
Doa orang tua terutama seorang ibu adalah mustajab (pasti terkabul). Sebab itu, wahai saudaraku penuntut ilmu, janganlah pernah engkau hanya bergantung pada dirimu. Tetaplah engkau memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah kepada orang tuamu agar mendoakan untukmu dalam setiap kebaikan dunia akhirat. Semoga Allah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat bagimu. Aamiin Yaa Robbal'Aalamiin.
[Siyar Alämin Nubala' 34/156-157 oleh Imam Adz-Dzahabi]