Skill Yang Dimiliki Advokat


5 Jenis Keterampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Advokat

Menjadi Advokat, adalah salah satu pilihan profesi bagi mahasiswa hukum ataupun alumni fakultas hukum. Namun mahasiswa hukum ataupun alumni fakultas hukum yang memiliki keterampilan justru sangat dibutuhkan oleh berbagai firma hukum.

Karena itu tak salah jika pada saat mahasiswa, anda mengikuti berbagai kegiatan ataupun mengembangkan keterampilan termasuk mengasah jiwa kepemimpinan dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan ataupun di organisasi kemahasiswaaan.

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik adalah bekal awal untuk menjadi seorang advokat. Seorang advokat harus mampu menyampaikan komunikasi baik dalam bentuk tertulis ataupun secara verbal.

Seorang advokat harus mampu berinteraksi dan bekerja dengan banyak orang, termasuk menjaga hubungan dengan para klien. Advokat juga dituntut untuk mampu menyelesaikan konflik, melayani klien, dan melakukan serangkaian perundingan yang alot.

Keterampilan komunikasi akan terbangun, jika anda sejak mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan dan organisasi kemahasiswaan. Kemampuan anda untuk menjelaskan dan kemampuan interpersonal sangat diasah pada saat terlibat dalam berbagai kegiataan kemahasiswaan.

Seorang advokat harus mampu memahami dan melakukan penilaian terhadap berbagai kasus yang dihadapi. Para advokat harus membaca berbagai dokumen dan memahami seluruh dokumen tersebut.

Karena itu, seorang advokat harus mampu dan memiliki keterampilan untuk menemukan masalah dan mengetahui masalah yang terjadi. Seorang Advokat juga dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, logis, dan memiliki solusi yang kuat yang dapat diterima.

Seorang advokat dituntut untuk mampu melakukan penelitian termasuk melakukan riset peraturan, putusan pengadilan, dan juga berbagai pendapat ahli tentang suatu persoalan hukum tertentu. Advokat dituntut mampu dengan cepat menemukan informasi hukum yang berguna untuk mendukung argumentasi hukum yang sedang dikembangkan.

Seorang advokat umumnya memiliki beban pekerjaan yang tidak ringan dan dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas profesionalnya dalam waktu yang singkat. Salah satu keterampilan penting yang wajib dimiliki advokat adalah mengelola waktu dengan beban kerja yang tinggi.

Keterampilan mengelola waktu dapat membantu seorang advokat untuk menangani pekerjaan secara lebih efisien dan semakin efisien, maka advokat akan mampu mengambil lebih banyak kasus yang dapat dikerjakan

Hukum, sebagaimana bidang industry lain, memerlukan strategi tersendiri untuk dapat memasarkan bisnis jasa hukum. Seorang advokat harus mampu mengenali fokus bisnisnya dan bagaimana memasarkan jasa hukum sebagai bisnis inti yang harus dijalani oleh seorang advokat. Tantangan dalam memasarkan jasa hukum adalah Kode Etik Advokat Indonesia (KEAI) yang melarang advokat beriklan. Karena itu dibutuhkan keterampilan untuk dapat memperkenalkan jasa hukumnya di masyarakat.


Sumber: https://pkpajakarta.com/5-jenis-keterampilan-yang-harus-dimiliki-seorang-advokat/#:~:text=Kemampuan%20analisis%20dan%20memecahkan%20masalah&text=Karena%20itu%2C%20seorang%20advokat%20harus,yang%20kuat%20yang%20dapat%20diterima.

10 Kemampuan Atau Skill Yang Harus Dimiliki Advokat

Setelah menyelesaikan studi ilmu hukum, lulusannya bisa melanjutkan untuk mengambil salah satu profesi. Selain hakim, jaksa, notaris, dan paralegal, advokat menjadi salah satu profesi yang paling banyak diminati. Jika Kamu berminat, setidaknya ada sepuluh skill yang harus dimiliki advokat. Berikut adalah ulasannya.

Seorang pengacara harus memiliki kemampuan negosiasi. Kemampuan yang satu ini termasuk dalam skill berdiskusi untuk bisa mendapatkan kepuasan semua pihak. Ini tentu saja sangat penting karena Kamu harus bisa meyakinkan beberapa pihak untuk melakukan tindakan yang diperlukan.

Selain kemampuan negosiasi, kemampuan memecahkan masalah wajib dimiliki. Seorang pengacara akan dihadapkan pada kerumitan masalah kliennya, sehingga jenis masalah dan pun bisa ditemukan. Cara memecahkan masalah beragam, mulai dari penalaran hukum, logika hukum, berpikir out of the box, dan lain-lain.

Semua orang tentu bisa memberikan nasihat. Namun, ada strategi tersendiri saat pengacara yang melakukannya. Pengacara harus bisa memberikan bimbingan dan nasihat untuk melakukan rencana selanjutnya (action plan).

Kemampuan yang satu ini sering disebut juga dengan dispute resolution skill. Ini sangatlah dibutuhkan agar pengacara bisa menyelesaikan sengketa antara dua belah pihak. Pengacara harus bisa berada di posisi netral maupun berada di posisi salah satu pihak.

Memiliki kompetensi juga skill yang harus dimiliki advokat. Kompetensi ini meliputi keterampilan, pengetahuan, dan komitmen untuk melakukan beberapa tindakan yang efektif. Adapun kompetensi ini berupa pengalaman, legal engineering, soft skill, pengalaman, dan masih banyak lagi.

Kemampuan meyakinkan atau convincing skill sangat penting dimiliki oleh pengacara. Dengan kemampuan ini, Kamu bisa menegaskan pihak mana yang salah atau benar, dan perkara mana yang salah atau benar.

Tantangan yang harus dihadapi seorang pengacara tentu saja cukup tumit. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan agresivitas, yang mana Kamu harus lebih kuat dan optimis dalam menangani perkara. Namun, terapkan agresivitas yang baik agar tetap mencitrakan sosok pengacara yang profesional.

Dengan adanya perkara yang dihadapi, seorang pengacara harus memiliki kemampuan emosional yang baik. Jika tidak menerapkan kemampuan ini, Kamu tidak bisa berpikir jernih, sehingga penangan perkara pun bisa tidak maksimal.

Waktu kerja yang terorganisir bisa membuat pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan. Ini tentu saja sangat penting karena seorang pengacara akan disibukan dengan berbagai kegiatan seperti melakukan dokumentasi, melakukan pertemuan dan wawancara, mengikuti proses pengadilan, dan lain-lain.

Terakhir, seorang pengacara harus memiliki kesabaran saat menangani perkara. Ini tentu saja penting agar Kamu bisa lebih sabar dalam menangani klien maupun kasus di pengadilan.

Itulah sepuluh skill yang harus dimiliki advokat. Semoga bisa menambah referensi Kamu, ya.


Sumber: https://www.renesia.com/10-skill-yang-harus-dimiliki-advokat/

6 Skill Lawyer yang Harus Diketahui Mahasiswa Hukum

Mahasiswa atau alumni fakultas hukum yang memiliki skill atau mempunyai bekal dalam berpraktik hukum lebih dibutuhkan saat ini.

Profesi lawyer adalah salah satu pilihan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi Ilmu Hukum. Mahasiswa atau alumni fakultas hukum yang memiliki skill atau mempunyai bekal dalam berpraktik hukum lebih dibutuhkan saat ini, dibanding mahasiswa yang hanya mempelajari teori-teori hukum di kampus.


Hal itu disampaikan advokat M. Idwan Ganie dalam Workshop yang digelar oleh Days of Law Career (DOLC), di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Rabu (24/2). Dia menjelaskan, setidaknya harus ada enam kemampuan yang dimiliki bilaingin berprofesi sebagai lawyer.


Pertama, Problem Solving Skills. Menurut pria yang akrab disapa Kiki Ganie tersebut, pemecahan masalah merupakan proses baik secara mental dan merupakan bagian dari menemukan masalah dan mengetahui jenis masalah. “Penyelesaian masalah atau problem solving adalah perpindahan atau perubahan dari kondisi yang ada atau selayaknya menjadi kondisi yang diinginkan,” ujar Kiki.


Kiki mengatakan, pemecahan masalah terbagi menjadi beberapa bentuk di antaranya logika hukum, penalaran hukum, kemampuan untuk bernegosiasi, berpikir out of the box, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara umum.


Kedua, Kemampuan untuk Bernegosiasi. Menurut Kiki, kemampuan bernegosiasi termasuk kemampuan untuk berdiskusi serta kemampuan untuk mencapai kepuasan semua pihak. “Kemampuan meyakinkan pihak-pihak untuk dapat melakukan tindakan yang dibutuhkan. Sedangkan kemampuan untuk mempengaruhi merupakan kombinasi dari kemampuan untuk meyakinkan dan kemampuan bernegosiasi,” ujarnya.

Sedangkan yang dibutuhkan untuk memperkaya kemampuan bernegosiasi adalah teknik dan strategi bernegosiasi, kemampuan untuk meyakinkan, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, kemampuan untuk menyelesaikan sengketa, kemampuan untuk memberikan nasehat, body language (bahasa tubuh), dan legal risk analysis (menganalisis risiko hukum).


Ketiga, Dispute Resolution Skills (kemampuan menyelesaikan sengketa). Menurutnya, kemampuan menyelesaikan sengketa adalah kemamuan untuk menyelesaikan sengketa di antara kedua belah pihak. “Kita harus siap berdiri di salah satu pihak ataupun berada di pisisi netral. Kita harus bisa menjalani posisi keduanya,” jelasnya.


Kiki menambahkan, kemampuan menyelesaikan sengketa setidaknya berupa pengadilan litigasi biasa, mediasi, arbitrasi, penyelesaian sengketa informal, kemampuan untuk meyakinkan, dan kemapuan untuk memberikan nasehat.


Keempat, Counseling Skills (kemampuan untuk memberikan nasehat). Kemampuan untuk memberikan nasehat adalalah kemampuan untuk memberikan nasehat dan juga bimbingan, termasuk langkah selanjutnya (action plan). “Kemampuan untuk memberikan nasehat berupa tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, tindakan apa yang tepat yang haris dilakukan, dan juga kemampuan untuk mendengar,” ujar Kiki.


Kelima, Convincing Skills (kemampuan meyakinkan). “Skill ini dibutuhkan untuk membuktikan sesuatu benar atau salah atau seseorang benar atau salah,” jelasnya.


Terakhir, Competence Skills. Kompetensi ini merupakan penggabungan dari komitmen, pengetahuan, dan keterampilan untuk membuat seseorang melakukan tindakan yang efektif dalam situasi professional. “Kompetensi tersebut berupa kemampuan soft skill, pengalaman, legal engineering, dan kemampuan yang ultimate untuk menjadi “a lawyer in demand,” katanya.


Sumber: https://www.hukumonline.com/berita/a/6-skill-lawyer-yang-harus-diketahui-mahasiswa-hukum-lt56cd6c05e97ae

8 Kualitas yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Pengacara Hebat, Sudah Memilikinya?

Banyak orang yang tertarik dengan profesi sebagai seorang pengacara dan mulai mendaftar di Fakultas Hukum untuk belajar berbagai teori dan pelajaran yang diperlukan. Hal yang penting untuk dipahami disini adalah seorang pengaca hebat yang hebat tidak hanya menguasai teori dan hukum yang berlaku, tetapi juga perlu memiliki 8 kualitas ini.


Apa saja?

Kamu yang ingin menjadi pengacara hebat harus bisa menikmati diskusi yang baik dengan orang-orang. Sebagai seorang profesional, kamu akan mencurahkan sebagian waktu yang dimiliki untuk mengungkapkan fakta tertentu yang akan digunakan sebagai argumen untuk kepentingan klien.

Keterampilan selanjutnya yang perlu dimiliki oleh seorang pengacara hebat yang baik adalah keterampilan persuasif. Kemampuan ini akan sangat bermanfaat saat kamu akan menyajikan kasus dan meyakinkan pengadilan tentang posisi klien kamu. Jadi, pertimbangkan untuk melatih keterampilan ini, jika kamu belum memilikinya.

Dalam hampir semua kasus, kamu harus mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat dalam profesi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keterampilan tawar-menawar yang akan memungkinkan kamu untuk mencapai kesepakatan yang baik sebelum jatuh ke prosedur yang lebih rumit.

Dikarenakan sifat profesi yang rentan, seorang pengacara akan dihadapkan pada banyak argumen bahkan ancaman yang akan mempengaruhi suasana hati mereka. Tanpa adanya keseimbangan emosi, seorang pengacara hebat akan sangat sulit untuk melakukan pekerjaan mereka dengan optimal. kamu harus selalu siap untuk menghadapi stres yang muncul atas setiap kasus yang terjadi.

Menjadi pengacara hebat sangat tergantung pada kemampuan kamu mengorganisir waktu dan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini sangat penting dilakukan karena seorang pengacara hebat akan terlibat pada pertemuan dan wawancara dengan klien, melakukan dokumentasi, membuat penggilan telpon, dan mengikuti proses pengadilan.

Ketekunan harus dimiliki oleh seorang pengacara dan kamu tidak pernah diizinkan untuk menyerah.  Seorang pengacara hebat adalah mereka yang bersedia berjuang sampai akhir untuk mencapai tujuan. Meskipun kegagalan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, kamu tetapi harus siap berdiri kembali dan berjuang.

7. Sikap Sabar

Faktor kesuksesan seorang pengacara hebat yang selanjutnya adalah kesabaran, karena profesi ini akan membutuhkan banyak waktu di pengadilan dan menghadapi rumitnya sistem hukum yang ada. Kamu harus mengolah karakter yang dimiliki dan belajar untuk menunggu sampai berminggu-minggu atau sampai berbulan-bulan untuk menyelesaikan sebuah kasus.

8. Agresivitas

Seorang pengacara hebat harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan apapun yang ada di depan mata. Bukan berarti mereka harus menjadi pribadi yang kasar, tetapi harus bisa menerapkan agresivitas dengan baik. Pengacara harus bisa bekerja dengan ketangkasan untuk menghadapi setiap hambatan yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.

Dengan memiliki 8 kualitas yang ada di atas akan membuat kamu menonjol dari rekan-rekan yang lain. Mulai saat ini, kamu bisa meluangkan waktu mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri untuk menjadi pengacara hebat. Hal yang penting untuk diingat adalah memahami berbagai teori hukum yang perlu dimiliki oleh seorang pengacara. Materi pelajaran tersebut bisa didapatkan dengan cara menempuh pendidikan di perguruan tinggi.


Sumber: https://koinworks.com/blog/pengacara-hebat/

Mau Jadi Lawyer? Simak 7 Tips Ini Untuk Menunjang Karirmu!

“Tak hanya menguasai teori saja, ternyata seorang lawyer juga harus memiliki beragam soft skill yang dapat menunjang karir kedepannya.” Lawyer atau pengacara adalah salah satu profesi yang diidamkan sebagian besar mahasiswa hukum atau lulusan sarjana hukum.

Tapi, perlu diketahui bahwa menjadi lawyer tidaklah mudah. Ditengah padatnya persaingan untuk menjadi lawyer tentu kamu harus membekali diri dengan menguasai teori dan hukum yang berlaku.  Tak hanya itu saja, ada beberapa soft skill lain yang harus dimiliki untuk menunjang karier mu sebagai seorang lawyer. Yuk, simak beberapa tips berikut ini agar kamu dapat menjadi lawyer yang handal!


Tiada kesuksesan yang lahir tanpa kerja keras dan ketekunan dalam belajar dan bekerja karena kesuksesan tidak akan datang secara instan dan tidak akan terjadi secara kebetulan. Kerja keras akan mengantarkan mu untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin dan lebih bertanggung jawab dan pada akhirnya kerja keras dan ketekunan tersebut juga akan mendekatkanmu dengan tujuan mu di masa depan.

Seorang lawyer dituntut untuk memiliki argumen yang baik dan hal tersebut akan susah terbentuk bila tidak memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Critical thinking  sendiri merupakan kemampuan untuk berpikir kritis dan mempertanyakan setiap aspek penting dalam suatu permasalahan sehingga untuk mengasah soft skill ini, kamu bisa memulainya dengan berlatih mendengarkan secara aktif ketika orang lain sedang menyampaikan sesuatu dan mulai “kepo” dan banyak bertanya kepada orang lain atau diri sendiri dengan menggunakan prinsip 5W1H (what, why, where, when, who, dan how) ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan.

Karena akan berhadapan dengan banyak orang termasuk client maka seorang lawyer harus pandai berbicara secara lisan dan menjadi pendengar yang baik. Selain itu, untuk berargumentasi secara meyakinkan di ruang sidang di hadapan hakim maupun pihak lainnya, keterampilan berbicara di depan umum yang baik sangat penting untuk dimiliki. Keterampilan komunikasi dan berbicara dapat dikembangkan selama studi anda dengan mengambil bagian dalam kegiatan seperti mooting atau berbicara di depan umum.

Selain kemampuan komunikasi yang baik, kamu juga harus memiliki lemampuan riset yang baik lho! Riset hukum ini akan membantu mu untuk memahami klien, memahami apa saja kebutuhan mereka hingga akhirnya dituangkan dalam suatu strategi hukum. dan tentunya, dalam menyusun suatu strategi hukum itu membutuhkan pemahaman juga terhadap beberapa informasi maupun teori hukum dan kemudian menyaringnya menjadi sesuatu yang dapat dikelola dan bermanfaat.

Yup! belajar hukum tidak hanya bisa dipelajari di bangku perkuliahan saja loh! Untuk menambah pengetahuan hukum, kamu juga bisa mengikuti seminar hukum atau Pendidikan hukum di luar kampus. Hal ini akan sangat menguntungkan mu karena biasanya seminar atau pendidikan hukum dihadiri oleh para ahli hukum di bidang masing-masing sehingga kamu memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada mereka dan mendapatkan ilmu maupun pengalaman mereka secara langsung. Seminar atau pelatihan hukum ini juga dapat memberi kesempatan mu untuk memperluas relasi loh!

Tidak selamanya kamu akan menangani client dari negara sendiri sehingga kemampuan berbahasa asing terutama Bahasa inggris yang baik akan diperlukan untuk menunjang karier mu sebagai lawyer. Jika kamu memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik maka berhadapan dengan client asing pun akan menjadi lebih mudah!

Magang memang diperlukan untuk mendapatkan pengalaman kerja karena dengan magang kamu akan terbiasa menyelesaikan pekerjaan, memecahkan permasalahan dan dapat melatih mu ketika berhadapan dengan client. Jika kamu telah menyelesaikan Pendidikan tinggi hukum dan telah mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) pun, kamu juga harus melaksanakan magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus pada kantor advokat agar dapat diangkat menjadi advokat. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 3 Undang-Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. Jadi bersungguh-sungguhlah saat magang, ya!


Sumber: https://smartlegalacademy.id/mau-jadi-lawyer-simak-7-tips-ini-untuk-menunjang-karirmu/

Jadi Advokat Profesional, Ini Soft Skill Yang Harus Anda Kuasai

Menjadi advokat yang hebat dan professional tidak cukup menguasai ilmu hukum. Banyak orang-orang hebat yang pernah saya temui, dan mereka semua sepakat bahwa untuk menjadi seseorang yang profesional dan berhasil dalam karir (apapun itu) tidak cukup hanya dengan menguasai ilmu dalam bidang itu (akademik) saja. Anda juga perlu menguasai soft skill untuk bisa “melejit” menjadi yang terbaik.

Lindsey Pollak, seorang penulis dan pakar karir multigenerasi mengatakan “soft skill paling penting dalam dunia kerja” Mengingat pentingnya soft skill dalam dunia kerja khususnya dunia Advokat, maka dalam tulisan ini saya ingin membagikan soft skill yang dimaksud agar bisa membantu Anda menjadi Advokat yang professional dan sukses, sebagai berikut:

Seorang advokat wajib punya kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi ini ada dua. Yaitu komunikasi personal dan komunikasi ke publik (public speaking). Prinsipnya adalah pastikan apa yang Anda sampaikan itu bisa dimengerti oleh lawan bicara atau audiens. Tak usah menggunakan bahasa-bahasa akademik yang ribet. Karena tidak semua orang bisa paham itu. Gunakan bahasa yang sederhana, make it simple.

Jeff Keller menyatakan “Attitude is everything”. Jadilah pribadi yang punya sikap baik. Jangan sombong, harus sopan,  harus bisa ambil hati orang lain, supel, disenangi semua banyak orang.

Orang pinter itu banyak tapi orang jujur itu susah. Sudah begitu banyak contoh betapa banyak orang-orang pintar yang berakhir karirnya bahkan sampai harus masuk penjara karena tidak jujur. Juga berapa banyak orang pintar yang tidak berhasil karena tidak professional dalam menjalankan profesi atau pekerjaannya. Jadi junjung tinggilah kejujuran dan profesionalitas dalam melaksanakan Profesi anda.

Dalam hidup dalam pekerjaan Anda akan menghadapi banyak masalah. Apalagi anda sebagai Advokat dituntut untuk bisa mencari solusi dari setiap permasalahan yang Klien Anda hadapi. Jadi pelajari skill ini, mampu mengidentifikasi masalah dan tahu cara untuk menemukan jalan keluar/solusi dari masalah yang klien anda hadapi.

Perluaslah networking, perbanyak teman, banyak bergaul. Tidak ada yang tahu. Suatu hari mereka bisa menjadi klien Anda.

Ada pepatah mengatakan, “dengan membaca kau akan mengenal dunia, dengan menulis dunia akan mengenal kamu”. Jadi bila ingin banyak ilmu maka banyaklah membaca, dan bila anda ingin dikenal banyaklah menulis. Apalagi di era internet sekarang. Banyak platform-platform yang bisa anda gunakan untuk sarana menulis anda.

Mental yang kuat, pantang menyerah wajib dimilki seoroang Advokat. Jangan jadi Advokat bila anda tak punya mental yang kuat. Tekanan dalam pekerjaan adalah makanan wajib sehari-hari seorang advokat. Jadi milikilah mental baja.

Bila anda bisa menguasai bahasa asing, tentu ini menjadi nilai tambah bagi Anda. klien-klien asing tentu lebih nyaman bila anda bisa berkomunikasi menggunakan bahasa mereka. Kuasai bahasa asing minimal bahasa inggris, atau lebih baik lagi bila anda juga bisa menguasai bahasa selain bahasa inggris misal bahasa mandarin, prancis, dan sebagainya.

Sekian yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat.


Sumber: https://konsultanhukum.web.id/jadi-advokat-profesional-ini-soft-skill-yang-harus-anda-kuasai/

Hubungi Kami

Kantor Advokat dan Konsultan Hukum

Himawan Dwiatmodjo & Rekan

Jl. Rawa Kuning, Pulogebang, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia


Email: lawyerhdp@gmail.com

Telepon/Pesan Teks: +62895-4032-43447