MEMAAFKAN
Memaafkannya, mungkinkah?
Jika salah, mintalah maaf. Jika ada yang buat salah pada kita, terimalah permintaan maafnya.
ย
Mudah Raih Rumah Di Surga
Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu โanhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฃูููุง ุฒูุนููู ู ุจูุจูููุชู ููู ุฑูุจูุถู ุงููุฌููููุฉู ููู ููู ุชูุฑููู ุงููู ูุฑูุงุกู ููุฅููู ููุงูู ู ูุญููููุง ููุจูุจูููุชู ููู ููุณูุทู ุงููุฌููููุฉู ููู ููู ุชูุฑููู ุงููููุฐูุจู ููุฅููู ููุงูู ู ูุงุฒูุญูุง ููุจูุจูููุชู ููู ุฃูุนูููู ุงููุฌููููุฉู ููู ููู ุญูุณูููู ุฎููููููู
โAku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.โ (HR. Abu Daud, no. 4800. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
ย
Bisa Memaafkan Itu Bagian Akhlak Mulia
Kalau kita menelusuri kitab Riyadhus Sholihin, setelah Imam Nawawi menyebutkan bab โHusnul Khuluqโ yaitu berbudi pekerti yang baik, lantas beliau menyebutkan bab โAl-Hilm wal Aanah war Rifqโ yaitu santun dan lemah lembut. Ini dalil Al-Qurโan yang beliau maksudkan dalam bab tersebut agar kita sebagai seorang muslim dapat memiliki sifat santun dan lemah lembut. Inilah yang menunjukkan akhlak mulia.
Allah Taโala berfirman,
ุงูููุฐูููู ููููููููููู ููู ุงูุณููุฑููุงุกู ููุงูุถููุฑููุงุกู ููุงููููุงุธูู ูููู ุงููุบูููุธู ููุงููุนูุงููููู ุนููู ุงููููุงุณู ููุงูููููู ููุญูุจูู ุงููู ูุญูุณูููููู
โ(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaโafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.โ (QS. Ali Imran: 134)
ุฎูุฐู ุงููุนููููู ููุฃูู ูุฑู ุจูุงููุนูุฑููู ููุฃูุนูุฑูุถู ุนููู ุงููุฌูุงููููููู
โJadilah engkau pemaโaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maโruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.โ (QS. Al-Aโraf: 199)
ููููุง ุชูุณูุชูููู ุงููุญูุณูููุฉู ููููุง ุงูุณูููููุฆูุฉู ุงุฏูููุนู ุจูุงูููุชูู ูููู ุฃูุญูุณููู ููุฅูุฐูุง ุงูููุฐูู ุจููููููู ููุจููููููู ุนูุฏูุงููุฉู ููุฃูููููู ููููููู ุญูู ููู ู (34) ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุงูููุฐูููู ุตูุจูุฑููุง ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุฐูู ุญูุธูู ุนูุธููู ู (35)
โDan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.โ (QS. Fushilat: 34-35)
ููููู ููู ุตูุจูุฑู ููุบูููุฑู ุฅูููู ุฐููููู ููู ููู ุนูุฒูู ู ุงููุฃูู ููุฑู
โTetapi orang yang bersabar dan memaโafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.โ (QS. Asy-Syura: 43)
Kalau kita melihat kandungan ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa termasuk akhlak mulia yaitu:
Menahan amarah.
Memaafkan kesalahan orang.
Mengerjakan yang maโruf.
Berpaling dari orang yang bodoh.
Membalas kejelekan dengan kebaikan.
ย
Bagi yang Berbuat Salah
Ada dua pihak yang terlibat dalam pertikaian: (1) yang berbuat salah, (2) yang dizalimi
Yang berbuat salah tentu saja punya kewajiban meminta maaf. Meminta maafnya bukan tunggu moment tertentu, bukan tunggu nanti pas Syawalan atau Halal bi Halal. Setiap tindakan jelek mesti diselesaikan sesegera mungkin. Kapan? Yah, pas buat salah langsung meminta maaf.
Jangan jadi orang yang pura-pura tidak berbuat salah.
Contohnya saja jangan jadi orang yang pura-pura melupakan utang.
Dari โUrwah, dari โAisyah bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ููุงูู ููุฏูุนูู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ููููููููู ยซ ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุงููู ูุฃูุซูู ู ููุงููู ูุบูุฑูู ู ยป . ููููุงูู ูููู ููุงุฆููู ู ูุง ุฃูููุซูุฑู ู ูุง ุชูุณูุชูุนููุฐู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ู ููู ุงููู ูุบูุฑูู ู ููุงูู ยซ ุฅูููู ุงูุฑููุฌููู ุฅูุฐูุง ุบูุฑูู ู ุญูุฏููุซู ููููุฐูุจู ููููุนูุฏู ููุฃูุฎููููู
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam biasa berdoโa di dalam shalat: Allahumma inni aโudzu bika minal maโtsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang).โ Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu โalaihi wa sallam, โKenapa engkau sering meminta perlindungan dari hutang?โ Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam lantas bersabda, โJika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.โ (HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).
Jadi kalau buat salah, akui kesalahan dan mintalah maaf.
Coba perhatikan cara-cara meminta maaf:
Bersungguh-sungguh
Jangan mencoba untuk melupakan kesalahan dengan sebuah alasan atau permohonan maaf yang lemah. hanya akan menjadikan kesalahan semakin buruk. Jadi, jangan katakan โItu bukan hal yang besar,โ โSaya tidak bermaksud melakukannya,โ atau โAnda terlalu berlebihanโ. Sebaliknya, katakanlah โSaya telah membuat kesalahan besar,โ โSeharusnya saya tidak melakukannya,โ atau โSaya seharusnya tahu mana yang benar.โ
Akui kesalahan yang sebenarnya dengan mengemukakan alasan
Sebuah permintaan maaf yang baik mengungkapkan masalah yang maksud dengan menggunakan kata โkarenaโ. Jadi jangan katakan โMaaf, saya lupa janji utang kemarin.โ Sebaliknya, katakanlah โMaaf, saya lupa janji utang kemarin karena memang saya sebenarnya malu belum punya uang untuk melunasi.โ
Jangan bilang โtetapiโ
Satu kata itu dapat merusak permohonan maaf Anda. Itu adalah sebuah cara untuk menutupi kesalahan. Tidak baik mengatakan, โMaaf saya lupa utang tersebut dilunasi kemarin, tetapi Anda seharusnya mengingatkan saya.โ
Bertekad tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa akan datang
ย
Bagi yang Disakiti (Dizalimi)
Bagi yang dizalimi yang bisa dilakukan adalah:
Menahan amarah (hilm atau lemah lembut) dan sabar (sadar itu musibah dan ujian).
Memaafkan kesalahan orang lain.
Membalas kejelekan dengan kebaikan.
ย
Menahan amarah atau hilm
Dari Aisyah radhiyallahu โanha, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam pernah bersabda,
ุฅูููู ุงูุฑูููููู ูุงู ููููููู ููู ุดูููุกู ุฅููุงูู ุฒูุงูููู ูููุงู ููููุฒูุนู ู ููู ุดูููุกู ุฅููุงูู ุดูุงูููู
โSesungguhnya kelembutan jika ada dalam sesuatu, maka akan membuat sesuatu menjadi indah. Namun jika kelembutan itu lepas, maka akan membuat sesuatu jadi jelek.โ (HR. Muslim, no. 2594)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, ia berkata,
ุฃูููู ุฃูุนูุฑูุงุจููููุง ุจูุงูู ููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ุ ููุซูุงุฑู ุฅููููููู ุงููููุงุณู ููููููุนููุง ุจููู ููููุงูู ููููู ู ุฑูุณูููู ุงูููููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ ยซ ุฏูุนูููู ุ ููุฃูููุฑูููููุง ุนูููู ุจููููููู ุฐููููุจูุง ู ููู ู ูุงุกู โ ุฃููู ุณูุฌููุงู ู ููู ู ูุงุกู โ ููุฅููููู ูุง ุจูุนูุซูุชูู ู ู ูููุณููุฑูููู ุ ููููู ู ุชูุจูุนูุซููุง ู ูุนูุณููุฑูููู ยป
โAda seorang Arab Badui kencing di masjid. Orang-orang kemudian marah ingin memukulnya, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ketika itu malah mengatakan, โBiarkan dia. Siramkan saja pada kencingnya seember air. Sesungguhnya kalian diutus untuk dipermudah, bukan untuk mempersulit.โย (HR. Bukhari, no. 220, 6128)
ย
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Aisyah radhiyallahu โanha pernah mengatakan,
ู ูุง ุถูุฑูุจู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุดูููุฆูุง ููุทูู ุจูููุฏููู ูููุงู ุงู ูุฑูุฃูุฉู ูููุงู ุฎูุงุฏูู ูุง ุฅููุงูู ุฃููู ููุฌูุงููุฏู ููู ุณูุจูููู ุงูููููู ููู ูุง ููููู ู ููููู ุดูููุกู ููุทูู ููููููุชูููู ู ู ููู ุตูุงุญูุจููู ุฅููุงูู ุฃููู ููููุชููููู ุดูููุกู ู ููู ู ูุญูุงุฑูู ู ุงูููููู ููููููุชูููู ู ููููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู
โRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam tidak pernah memukul apa pun dengan tangannya. Ia juga tidak pernag memukul istri-istrinya dan hamba sahayanya. Kecuali, apabila beliau berjihad di jalan Allah. Dan ketika beliau disakiti, beliau sama sekali tidak pernah membalas orang yang menyakitinya, kecuali bila apa yang telah diharamkan Allah Taโala itu dilanggar; maka beliau membalas karena Allah Taโala.โ (HR. Muslim, no. 2328)
Ibnu Masโud radhiyallahu โanhu pernah berkata,
ููุฃููููู ุฃูููุธูุฑู ุฅูููู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ ููุญูููู ููุจููููุง ู ููู ุงูุฃูููุจูููุงุกู ุถูุฑูุจููู ููููู ููู ููุฃูุฏูู ููููู ุ ูููููู ููู ูุณูุญู ุงูุฏููู ู ุนููู ููุฌููููู ุ ููููููููู ยซ ุงููููููู ูู ุงุบูููุฑู ููููููู ูู ููุฅููููููู ู ูุงู ููุนูููู ูููู ยป
โSeolah-olah aku masih dapat melihat Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ketika beliau menceritakan seorang nabi dari para nabi, yaitu ketika nabi tersebut dipukul oleh kaumnya hingga menyebabkan keluar darahnya dan nabi itu mengusap darah tersebut dari wajahnya sambil berdoโa, โYa Allah, ampunilah kaumku karena mereka itu tidak mengetahui.โ (HR. Bukhari, no. 3477; Muslim, 1792)
ย
Membalas Kejelekan dengan Kebaikan
Dari Anas radhiyallahu โanhu, ia berkata,
ููููุชู ุฃูู ูุดูู ู ูุนู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ ููุนููููููู ุจูุฑูุฏู ููุฌูุฑูุงููููู ุบููููุธู ุงููุญูุงุดูููุฉู ุ ููุฃูุฏูุฑููููู ุฃูุนูุฑูุงุจูููู ููุฌูุฐูุจููู ุฌูุฐูุจูุฉู ุดูุฏููุฏูุฉู ุ ุญูุชููู ููุธูุฑูุชู ุฅูููู ุตูููุญูุฉู ุนูุงุชููู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ ููุฏู ุฃูุซููุฑูุชู ุจููู ุญูุงุดูููุฉู ุงูุฑููุฏูุงุกู ู ููู ุดูุฏููุฉู ุฌูุฐูุจูุชููู ุ ุซูู ูู ููุงูู ู ูุฑู ููู ู ููู ู ูุงูู ุงูููููู ุงูููุฐูู ุนูููุฏููู . ููุงููุชูููุชู ุฅููููููู ุ ููุถูุญููู ุซูู ูู ุฃูู ูุฑู ูููู ุจูุนูุทูุงุกู
โSaya pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam dan beliau mengenakan baju buatan negeri Najran yang kasar tepinya. Lalu ada seorang Arab Badui yang menemuinya, kemudian ia menarik-narik selendang beliau dengan kuat. Saya melihat leher beliau terdapat bekas ujung baju karena kerasnya tarikan orang Badui itu. Kemudian ia berkata, โWahai Muhammad berilah kepadaku harta Allah yang ada padamu.โ Beliau menoleh kepada orang Badui itu. Sambil tersenyum, beliau menyuruh untuk memenuhi permintaan orang Badui itu.โ (HR. Bukhari, 3149; Muslim, no. 1057)
Sumber: Muhammad Abduh Tuasikal, Memaafkannya, Mungkinkah?, https://rumaysho.com/13962-memaafkannya-mungkinkah.htmlย
Mudah memaafkan
Satu pelajaran lagi yang bisa kita ambil dari hadits Jabir bin Sulaim adalah perintah untuk mudah memaafkan orang lain.
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam memberikan wasiat pada Jabir bin Sulaim,
ย ููุฅููู ุงู ูุฑูุคู ุดูุชูู ููู ููุนููููุฑููู ุจูู ูุง ููุนูููู ู ููููู ูููุงู ุชูุนููููุฑููู ุจูู ูุง ุชูุนูููู ู ููููู ููุฅููููู ูุง ููุจูุงูู ุฐููููู ุนููููููู
โJika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.โ (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).
Sulit dan amat berat bagi hati jika ada yang berbuat salah pada kita, lantas tidak dibalas. Pasti kita punya keinginan untuk membalasnya.
Kalau kita dipermalukan, pasti ingin pula mempermalukannya.
Kalau kita dicela, pasti ingin pula membalas dengan celaan.
Hampir watak setiap orang yang disakiti dan dizalimi seperti itu.
Namun lihatlah betapa mulianya yang diajarkan oleh Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. Ketika kita dipermalukan dan dihina, maka kita tidak perlu balas dengan menghina dan mencela orang tersebut walau kita tahu kekurangan yang ada pada dirinya dan bisa menjatuhkannya. Biarlah akibat jelek dari mencela dan menjatuhkan itu, akan ditanggung di akhirat.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al โUtsaimin rahimahullah menjelaskan tentang hadits di atas, โHendaklah setiap orang memiliki sifat mudah memaafkan yang lain. Tidak semua isu yang sampai ke telinganya, ia terima mentah-mentah, lantas ia membenci orang yang menyuarakan isu yang tidak menyenangkan tersebut. Hendaklah setiap orang memiliki sifat pemaaf. Karena Allah sangat menyukai orang yang memiliki sifat mulia tersebut, yang mudah memaafkan yang lain. Lantaran itu, ia akan diberi ganjaran. Karena jika dibalas dengan saling mempermalukan dan menjatuhkan, pasti konflik yang terjadi tak kunjung usai. Permusuhan akan tetap terus ada. Jika malah dibalas dengan diam, maka rampunglah perselisihan yang sedang berkecamuk.โ (Syarh Riyadhis Sholihin, 4: 297).
Syaikh juga menjelaskan bagaimanakah sifat ibadurrahman,
ููุฅูุฐูุง ุฎูุงุทูุจูููู ู ุงููุฌูุงููููููู ููุงูููุง ุณูููุงู ูุง
โDan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. โ (QS. Al Furqon: 63).
Syaikh Muhammad membicarakan ayat di atas, โJika ada orang jahil mengejek, maka balaslah dengan mengucapkan doa kebaikan untuknya semisal mengucapkan โjazakallah khoironโ (artinya: semoga Allah membalas kebaikanmu). Lalu berpalinglah darinya. Tidak perlu berbicara dan melakukan hal lainnya.โ (Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 297-298).
Adab yang diajarkan dalam Al Qurโan pula adalah membalas setiap tingkah laku jelek dari orang lain dengan kebaikan. Siapa yang bisa melakukan hal ini, sungguh ia benar-benar memiliki sifat sabar. Allah Taโala berfirman,
ููููุง ุชูุณูุชูููู ุงููุญูุณูููุฉู ููููุง ุงูุณูููููุฆูุฉู ุงุฏูููุนู ุจูุงูููุชูู ูููู ุฃูุญูุณููู ููุฅูุฐูุง ุงูููุฐูู ุจููููููู ููุจููููููู ุนูุฏูุงููุฉู ููุฃูููููู ููููููู ุญูู ููู ู ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุงูููุฐูููู ุตูุจูุฑููุง ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุฐูู ุญูุธูู ุนูุธููู ู
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.โ (QS. Fushilat: 34-35)
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud balaslah dengan yang lebih baik yaitu balaslah dengan berjabat tangan dengannya. (Lihat Hilyatul Auliyaโ, 3: 299, dinukil dari At Tadzhib li Hilyatil Auliyaโ, hal. 771).
Sahabat yang mulia, Ibnu โAbbas -radhiyallahu โanhuma- mengatakan, โAllah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.โ
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, โNamun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.โ (Lihat Tafsir Al Qurโan Al โAzhim, 6: 529-530)
Jika kita mudah memaafkan yang lain โฆ
ููู ููู ุนูููุง ููุฃูุตูููุญู ููุฃูุฌูุฑููู ุนูููู ุงูููููู
โMaka barang siapa memaโafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.โ (QS. Asy-Syura: 40)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah untuk mudah memaafkan lainnya.
Sumber: Muhammad Abduh Tuasikal, Mudah memaafkan, https://rumaysho.com/7637-mudah-memaafkan.html
Sudahlah Maafkanlah Dia Agar Allah Memaafkan Kita
Maafkanlah dia agar Allah memaafkan kita. Semoga kita bisa menghilangkan dendam, kesalahan orang lain tak perlu kita tuntut di akhirat.
Allah Taโala berfirman,
ููููุง ููุฃูุชููู ุฃููููู ุงููููุถููู ู ูููููู ู ููุงูุณููุนูุฉู ุฃููู ููุคูุชููุง ุฃููููู ุงููููุฑูุจูู ููุงููู ูุณูุงููููู ููุงููู ูููุงุฌูุฑูููู ููู ุณูุจูููู ุงูููููู ููููููุนููููุง ููููููุตูููุญููุง ุฃูููุง ุชูุญูุจููููู ุฃููู ููุบูููุฑู ุงูููููู ููููู ู ููุงูููููู ุบููููุฑู ุฑูุญููู ู
โDan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaโafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ (QS. An-Nuur: 22)
Penjelasan ayat
Disebutkan oleh Aisyah saat ujian yang menimpanya ketika difitnah berselingkuh, ia mengatakan,
โKetika Allah Subhanahu wa Taโala telah menurunkan sepuluh ayat (terbebasnya Aisyah dari tuduhan selingkuh), maka Abu Bakar radhiyallahu โanhuโbeliau adalah orang yang memberikan nafkah kepada Misthah bin Utsatsah radhiyallahu โanhu karena masih ada hubungan kerabat dan karena ia orang fakirโberkata, โDemi Allah, aku tidak akan memberi nafkah kepadanya lagi untuk selamanya setelah apa yang ia katakan kepada Aisyah.โ Kemudian Allah Subhanahu wa Taโala menurunkan ayat berikut (yang artinya), โDan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ (QS. An-Nur: 22)
โLantas Abu Bakar radhiyallahu โanhu berkata, โBaiklah. Demi Allah, sungguh aku suka bila Allah Subhanahu wa Taโala mengampuniku.โ Kemudian beliau kembali memberi nafkah kepada Misthah yang memang sejak dahulu ia selalu memberinya nafkah. Bahkan ia berkata, โAku tidak akan berhenti memberi nafkah kepadanya untuk selamanya.โ Aisyah radhiyallahu โanha melanjutkan, โRasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bertanya kepada Zainab binti Jahsy radhiyallahu โanha, istri Nabi shallallahu โalaihi wa sallam mengenai persoalanku. Beliau berkata, โWahai Zainab, apa yang kamu ketahui atau yang kamu lihat?โ Ia menjawab, โWahai Rasulullah! Aku menjaga pendengaran dan penglihatanku. Demi Allah, yang aku tahu dia hanyalah baik.โ Aisyah radhiyallahu โanha mengatakan, โDialah di antara istri-istri Nabi shallallahu โalaihi wa sallam yang menyaingiku dalam hal kecantikan, tetapi Allah Subhanahu wa Taโala melindunginya dengan sifat waraโ. Sedangkan saudara perempuannya, Hamnah binti Jahsy radhiyallahu โanha bertentangan dengannya. Maka, binasalah orang-orang yang binasa.โ (HR. Bukhari, no. 2661 dan Muslim, no. 2770)
Pelajaran penting yang bisa dipetik dari ayat di atas tentang memaafkan:
Memaafkan orang lain adalah sebab Allah memberikan ampunan kepada kita.
Wajibnya memberikan maaf ketika ada yang mau bertaubat dan memperbaiki diri.
Kejelekan tidaklah dibalas dengan kejelekan, balaslah kejelekan dengan kebaikan. Berikanlah maaf kepada orang yang berbuat jelek kepada kita. Inilah ayat-ayat dan hadits yang memerintahkan untuk memaafkan yang lain walau berat untuk memaafkan.
ููููุง ุชูุณูุชูููู ุงููุญูุณูููุฉู ููููุง ุงูุณูููููุฆูุฉู ุงุฏูููุนู ุจูุงูููุชูู ูููู ุฃูุญูุณููู ููุฅูุฐูุง ุงูููุฐูู ุจููููููู ููุจููููููู ุนูุฏูุงููุฉู ููุฃูููููู ููููููู ุญูู ููู ู (34) ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุงูููุฐูููู ุตูุจูุฑููุง ููู ูุง ูููููููุงููุง ุฅููููุง ุฐูู ุญูุธูู ุนูุธููู ู
โDan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.โ (QS. Fushilat: 34-35)
ุงูููุฐูููู ููููููููููู ููู ุงูุณููุฑููุงุกู ููุงูุถููุฑููุงุกู ููุงููููุงุธูู ูููู ุงููุบูููุธู ููุงููุนูุงููููู ุนููู ุงููููุงุณู ููุงูููููู ููุญูุจูู ุงููู ูุญูุณูููููู
โ(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaโafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.โ (QS. Ali Imran: 134)
ููุฌูุฒูุงุกู ุณููููุฆูุฉู ุณููููุฆูุฉู ู ูุซูููููุง ููู ููู ุนูููุง ููุฃูุตูููุญู ููุฃูุฌูุฑููู ุนูููู ุงูููููู ุฅูููููู ููุง ููุญูุจูู ุงูุธููุงููู ูููู
โDan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.โ (QS. Asyu-Syura: 40)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, ia berkata bahwa Rasul shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ู ูุง ููููุตูุชู ุตูุฏูููุฉู ู ููู ู ูุงูู ููู ูุง ุฒูุงุฏู ุงูููููู ุนูุจูุฏูุง ุจูุนููููู ุฅููุงูู ุนูุฒููุง ููู ูุง ุชูููุงุถูุนู ุฃูุญูุฏู ููููููู ุฅููุงูู ุฑูููุนููู ุงูููููู
โSedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin membuatnya mulia. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhuโ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.โ (HR. Muslim, no. 2588)
Memaafkan yang salah berlaku jika yang salah tersebut tahu akan kesalahan dan kezalimannya, ini dianjurkan. Begitu pula ketika dengan memaafkannya, maka akan lebih menyelesaikan masalah dan kita yang mengalah. Hal ini tidak berlaku jika yang berbuat zalim terus menerus zalim dan melampaui batas. Allah Taโala berfirman,
ููุงูููุฐูููู ุฅูุฐูุง ุฃูุตูุงุจูููู ู ุงููุจูุบููู ููู ู ููููุชูุตูุฑูููู
โDan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.โ (QS. Asy-Syura: 39)
Baca kisah berikut, keutamaan orang yang tidak hasad dan dendam
Anas bin Malik radhiyallahu โanhu berkata,
โKami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam, maka beliau pun berkata, โAkan muncul kepada kalian sekarang seorang penduduk surga.โ Maka munculah seseorang dari kaum Anshar, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di tangan kirinya. Tatkala keesokan hari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam mengucapkan perkataan yang sama, dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin. Tatkala keesokan harinya lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu โalaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Tatkala Nabi berdiri (pergi) maka โAbdullah bin โAmr bin Al-โAsh mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya, โAku bermasalah dengan ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Jika menurutmu aku boleh menginap di rumahmu hingga berlalu tiga hari?โ Maka orang tersebut menjawab, โSilakan.โ
Anas bin Malik melanjutkan tuturan kisahnya,
โAbdullah bin โAmr bin Al-โAsh bercerita bahwasanya ia pun menginap bersama orang tersebut selama tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan shalat malam. Hanya saja jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka ia pun berdzikir kepada Allah dan bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk shalat Shubuh. โAbdullah bertutur, โHanya saja aku tidak pernah mendengarnya berucap kecuali kebaikan.โ
Dan tatkala berlalu tiga hari โdan hampir saja aku meremehkan amalannya- maka aku pun berkata kepadanya, โWahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam berkata sebanyak tiga kali bahwa akan muncul kala itu kepada kami seorang penduduk surga. Lantas engkaulah yang muncul, maka aku pun ingin menginap bersamamu untuk melihat apa sih amalanmu untuk aku teladani. Namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Lantas apakah yang telah membuatmu memiliki keistimewaan sehingga disebut-sebut oleh Nabi shallallahu โalaihi wa sallam?โ Orang itu berkata, โTidak ada kecuali amalanku yang kau lihat.โ Abdullah bertutur,
ููููู ููุง ูููููููุชู ุฏูุนูุงูููุ ููููุงูู: ู ูุง ูููู ุฅููููุง ู ูุง ุฑูุฃูููุชูุ ุบูููุฑู ุฃููููู ููุง ุฃูุฌูุฏู ููู ููููุณูู ููุฃูุญูุฏู ู ููู ุงููู ูุณูููู ูููู ุบูุดููุงุ ููููุง ุฃูุญูุณูุฏู ุฃูุญูุฏูุง ุนูููู ุฎูููุฑู ุฃูุนูุทูุงูู ุงูููู ุฅููููุงูู . ููููุงูู ุนูุจูุฏู ุงูููู ููุฐููู ุงูููุชูู ุจูููุบูุชู ุจูููุ ูููููู ุงูููุชูู ููุง ููุทูููู
โTatkala aku berpaling pergi, ia pun memanggilku dan berkata bahwa amalannya hanyalah seperti yang terlihat, hanya saja ia tidak memiliki perasaan dendam dalam hati kepada seorang muslim pun dan ia tidak pernah hasad kepada seorang pun atas kebaikan yang Allah berikan kepada yang lain.โ Abdullah berkata, โInilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga, pen.) dan inilah yang tidak kami mampui.โ (HR. Ahmad, 3: 166. Syaikh Syuโaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Maafkan dan Hapuslah Dendam
Kesimpulan mudahnya dari ayat yang kita bahas, maafkanlah orang yang berbuat salah kepada kita, semoga Allah memaafkan kesalahan kita pula. Tak perlu kita menuntut balasan kesalahan dia di akhirat, karena kita juga belum tentu selamat. Kalau kita masih kurang puas dengan alasan ini, ingat saja bahwa Allah itu Maha Pengampun. Semua dosa kita itu dimaafkan oleh Allah ketika kita mau bertaubat nashuha walaupun itu dosa syirik dan dosa besar. Lantas kenapa kita sebagai manusia tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, padahal bisa jadi itu hanya kesalahan kecil atau kesalahan yang hanya sekali atau itu kesalahan yang bisa dimaafkan agar tidak membuat hati kita sakit.
Sumber: Muhammad Abduh Tuasikal, Sudahlah Maafkanlah Dia Agar Allah Memaafkan Kita, https://rumaysho.com/28515-sudahlah-maafkanlah-dia-agar-allah-memaafkan-kita.html
Hubungi Kami
Kantor Advokat dan Konsultan Hukum
Himawan Dwiatmodjo & Rekan
Jl. Rawa Kuning, Pulogebang, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Email: lawyerhdp@gmail.com
Telepon/Pesan Teks: +6289672379090