PHIWM

Kehidupan Dalam Mengembangkan Profesi




By: Himawan Dwiatmodjo, S.H., LLM.


"Jika kau tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kau akan merasakan perihnya kebodohan." (Imam Syafi'i)

Profesi dan Pekerjaan

Profesi adalah bidang pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus yang didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan. Profesi memiliki beberapa ciri, yaitu: 


Profesi berbeda dengan pekerjaan, karena profesi memiliki pengertian yang lebih sempit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pekerjaan adalah pencaharian yang dijadikan pokok penghidupan, atau sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. 


Contoh profesi di antaranya:

Dokter, Hukum, Kesehatan, Keuangan, Militer, Teknik desainer, Tenaga pendidik. 


Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu disebut profesional. 

PHIWM-Kehidupan dalam mengembangkan profesi


PHIWM-Kehidupan dalam mengembangkan profesi

A. Pemahaman

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah  adalah seperangkat  nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola bagi tingkah laku  warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat utama yang diridloi Allah SWT.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah  merupakan  pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan  dan  teknologi,  dan  mengembangkan  seni  dan  budaya  yang  menunjukkan  perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).


B. Landasan dan Sumber

Landasan dan sumber Pedoman  Hidup Islami Warga Muhammadiyah  ialah Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan pengembangan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) yang berlaku dalam Muhammadiyah, seperti; Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup  Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.


C. Kepentingan

Warga Muhammadiyah dewasa ini memerlukan pedoman kehidupan yang  bersifat  panduan dan pengkayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari, Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi antara lain :

Kepentingan  akan adanya  Pedoman  yang dijadikan  acuan bagi segenap anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari Keyakinan Hidup Islami Dalam Muhammadiyah  yang menjadi amanat Tanwir Jakarta 1992 yang lebih merupakan  konsep filosofis.

Perubahan-perubahan  sosial-politik  dalam kehidupan nasional di era reformasi yang menumbuhkan  dinamika  tinggi dalam  kehidupan  ummat dan bangsa  serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah,  yang memerlukan pedoman bagi warga dan Pimpinan Persyarikatan bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan itu.

Perubahan-perubahan  alam pikiran  yang cenderung  pragmatis  (berorientasi  pada nilai guna semata), materialistis (berorientasi pada kepentingan materi semata), dan hedonistis (berorientasi  pada pemenuhan  kesenangan  duniawi) yang menumbuhkan  budaya inderawi (kebudayaan  duniawi  yang  sekular)  dalam  kehidupan  modern  abad  ke-20  yang  disertai dengan gaya hidup modern memasuki era baru abad ke-21.

Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan serba milintasi) yang dibawa oleh globalisasi (proses- proses hubungan-hubungan  sosial-ekonomi-politik-budaya yang membentuk  tatanan  sosial yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan bangsa.

Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah  karena berbagai faktor (internal dan eksternal)  yang memerlukan  standar  nilai dan norma yang jelas dari Muhammadiyah sendiri.


D. Sifat

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Memiliki beberapa sifat/kriteria sebagai berikut :


E. Tujuan

Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terbentuknya masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.


F. Kerangka

Materi  Pedoman   Hidup   Islami  Warga   Muhammadiyah   dikembangkan   dan  dirumuskan   dalam kerangka sistematika sebagai berikut :


Problem Kekinian

Dengan kita memahami problem, kita akan mengevaluasi problem tersebut, guna mendapatkan solusi yang tepat


Orang yang memiliki mental kaya juga memiliki kebiasaan merencanakan keputusan terkait finansial sehingga di masa depan bisa meraih kestabilan dalam hidup.